Siklus belajar merupakan suatu strategi atau model pembelajaran yang berlandaskan pada pandangan konstruktivis. Menurut Karplus (1980) siklus belajar dapat memperluas dan meningkatkan taraf berpikir. Model ini pertama kali dikemukakan oleh Science
Curriculum Improvement Study (CSIS) USA
pada tahun 1970. Lawson (1988)
mengklasifikasikan model siklus belajar
ini ke dalam tiga tipe yaitu deskriptif,
a bduktif empiris dan hipotetikal deduktif.
Perbedaan penting di antara
ketiganya adalah tingkat kemampuan siswa
dalam usaha menggambarkan sifat atau
secara eksplis it menghasilkan dan menguji hipotesis-hipotesis alternatif. Ketiga tipe ini menempatkan kebut uhan yang berbeda-beda
terhadap inisiatif siswa, pengetahuan
dan skill-skill berpikir. Menyangkut
pemikiran siswa, siklus pembelajaran
deskriptif umumnya hanya mengharuskan pola-pola deskriptif (misalnya klasifikasi, konvers i),
sedangkan siklus belajar hipotetikal deduktif menghendaki penggunaan pola-pola berpikir tingkat tinggi (misalnya mengendalikan variabel, penalaran konvensional
dan penalaran hipotetikal deduktif ).
Pemikiran hipotesis deduktif
memiliki karakter yai yaitu sebagai pola
pemikiran yang didalamnya menghasilkan
ide-ide secara intuitif yang diajukan
sebagai hipotesis, konsekuensi-konsekuensi
deduksinya, dan bukti-bukti yang dibandingkan dengan konsekuensi deduksi untuk menerima atau
menolak hipotesis dan bila perlu menggantinya dengan hipotesis yang baru.
Fase-fase pembelajaran model siklus belajar:
1. Fase Eksplorasi
Dalam tahap
eksplorasi guru berper an secara tidak langsung. Guru merupakan pengamat yang telah siap dengan berbagai pertanyaan guna membantu
siswa dalam mencari dan mengumpulkan fakta. Selama fase eksplorasi siswa
belajar melalui kegiatan dalam situasi baru, mereka menggali bahan-bahan atau
gagasan baru dengan sedikit bimbingan dari guru. Pengalaman baru harus memunculkan pertanyaan yang tidak dapat mereka
pecahkan dengan cara-cara berpikir biasa. Siswa diberi kesempat an untuk
mengidentifikasi suatu peristiwa atau situasi, pengalaman ini dapat
dilakukan di dalam kelas, di laboratorium atau lapangan.
2. Fase Pengenalan Konsep
Fase pengenalan
konsep adalah fase dimana guru mengumpulkan
informasi dari siswa yang berkaitan de
ngan pengalaman mereka selama fase eksplorasi.
Dengan menggunakan berbagai metode dan
media guru menjelaskan konsep-konsep. Fase ini bertujuan mengenalkan konsep baru dan sekaligus
pemantapan tentang suatu konsep.
3. Fase Aplikasi Konsep
Fase aplikasi
konsep, dimaksudkan mengajak siswa untuk menerapkan konsep pada contoh kejadian yang lain, dapat
juga dengan cara mendemonstrasikan suatu percobaan tertentu berkaitan dengan
konsep yang dipelajari. Tujuan
pembelajaran adalah agar siswa dapat menggeneralisasi dan mentransfer pemahaman ke dalam contoh-contoh
lain sebagai ilustrasi bagi konsep-konsep
utama. Dalam fase ini pada siswa sangat mungkin terjadi adanya regulasi diri atau equilibrasi atau reor
ganisasi mental dari konsep-konsep.
4.
Pemahaman Konsep
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman merupakan hasil proses belajar mengajar yang
mempunyai indikator individu dapat menjelaskan atau mendefinisikan suatu unit informasi dengan kata-kata sendiri. Dari pernyataan ini, siswa dituntut tidak sebatas mengingat kembali pelajaran, namun lebih dari itu siswa mampu
mendefinisikan. Hal ini menunjukkan
siswa telah memahami materi pelajaran wala u dalam bentuk susunan kalimat berbeda tetapi kandun gan maknanya
tidak berubah. Pemahaman meliputi tiga
aspek yaitu translasi, interpretasi dan ekstrapolasi.
Playtech Casinos & Games - Sofia for online gambling
BalasHapusPlaytech casinos 메리트 and 마틴 게일 전략 games. Find out about their 바카라게임사이트 games and find an exciting choice of slots, bingo, table w88 코리아 games, and live 마블 슬롯 dealer casino games.