Melalui perkembangan dunia pendidikan,
ditemukan sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut Quantum Teaching yang
dikembangkan oleh Bobbi DePotter Quantum Teaching berawal dari sebuah upaya Dr
Georgi Lozanof, pendidik asal Bulgaria. TANDUR adalah inti utama model
pembelajaran Quantum Teaching. Langkah-langkah ini dirumuskan berdasarkan makna
belajar yang sesungguhnya, bahwa belajar adalah kegiatan Full-Contact yang
berarti dalam prakteknya harus melibatkan semua aspek kepribadian pembelajar
yang berupa pikiran, perasaan, dan keterampilan atau bahasa tubuh (Kurnia,
2012).
Dalam pembelajaran quantum juga ditekankan
prinsif-prinsif pembelajaran yang harus dimunculkan pada setiap pembelajaran
kepada siswa sebagai berikut: (1) segala berbicara, (2) segalanya bertujuan,
(3) pengalaman sebelum pemberian nama, (4) akui setiap usaha, dan (5) jika
layak dipelajari maka layak untuk dirayakan. Berdasarkan kelima prinsip
tersebut, maka model Quantum Teaching hendaknya diterapkan di
kelas secara ringkas, aktivitas itu dapat dirangkum dalam kegiatan menumbuhkan
minat siswa dengan memuaskan “Apa Manfaat Bagiku” (AMBAK).
Goleman (2004) membagi kecerdasan
sosio-emosional menjadi lima bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi
emosional (pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi) dan dua komponen
berupa kompetensi social (empati dan keterampilan sosial). Implementasi
pembejaran dengan model serta strategi yang tepat diyakini mampu mengembangkan
asepkaspek kecerdasan sosio emosional tersebut. Seperti,penciptaan suasana yang
menyenangkan, interaksi belajar yang dinamis dan mendidik dan kebermanknaan
dalam belajar.
Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan
segala nuansanya. Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum
teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas.
Interaksi yang menjadikan landasan dan kerangka untuk belajar (De porter. B,
2004). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa quntum teaching adalah
orkrestasi atau simfoni bermacam-macam interaksi yang ada mencakup unsur-unsur
untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur tersebut
terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar
belakang pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase musik
dimainkan (penyajian) seperti fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap
orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain musik dan potensi setiap
instrumen.
Berikut langkah TANDUR dalam
pembelajaran kuantum yaitu :
1. tumbuhkan, guru
memberikan apersepsi dan menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari
materi tentang cahaya,
2. alami, siswa
mengkontruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman mereka,
3. namai, siswa
mengkonstruksi konsep dengan menggunakan petunjuk yang diberikan
oleh guru atau yang ditemukan sendiri oleh siswa,
4. demonstrasikan, siswa
menunjukkan kemampuannya dalam mengkonstruksi pengetahuan atau konsep yang
sedang dibahas seperti menjawab pertanyaan, mengerjakan soal,
mengkomunikasikan di depan kelas, atau mengomentari pendapat teman lain tentang
cahaya,
5. ulangi, siswa memberikan penjelasan
tentang cahaya yang telah dipelajari, siswa menyimpulkan materi tentang
cahaya dan siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru,
6. rayakan, guru memberikan
penghargaan kepada siswa yang telah menunjukkan kemajuan dalam belajar.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL
PEMBELAJARAN QUANTUM
1. Kelebihan model pembelajaran :
1. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang
sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
2. Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka
saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara
teliti.
3. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak
memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
4. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan.
5. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
6. Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan
kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk
belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap
harinya.
7. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau
dimengerti oleh siswa.
2. Kelemahan model pembelajaran :
1. Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang
memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3. Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati
usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll.
Maka dapat mengganggu kelas lain.
4. Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
5. Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,
karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
6. Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan
hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian
dan kesabaran itu diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai
sebagaimana mestinya.
0 Response to "MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING "
Posting Komentar