FILUM ATHROPODA
(Athron=segmen/ ruas + pous = kaki)
A.
Karakteristik
Umum
Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.
Anggota dari filum arthopoda ini merupakan hewan yang kakinya
bersegmen-segmen, tubuhnya simetris bilateral yang juga biasanya terdiri dari
sederetan segmen, dan mempunyai kerangka luar (aksoskeleton) dari bahan kitin.
Kerangka luar ini bersendi dan berfungsi menutupi dan melindungi alat-alat
dalam serta memberi bentuk pada tub uh. Kerangka luar di sekresikan oleh epidermis
dan mengalami pergantian kulit (aksdisis). Hewan ini mempunyai mata
majemuk(faset) atau mata tunggal (oselus). Pada setiap segmen atau beberapa
segmen terdapat sepasang appendage/ embelan (bagian tubuh yang menonjol dan
mempunyai ujung bebas misalnya anggota tubuh). Terdapat rangka luar dari kitin yang
fleksibel untuk memudahkan pergerakan bagian segmen tubuhnya. Misalnya udang,
belalang, laba-laba dan kaki seribu.
System syarap mirip dengan system syaraf yang di miliki Annelida.
Selain system syaraf banyak hal-hal lain yang mempunyai sifait-sifat sama
dengan Annelida misalnya: materi anggota gerak, alat ekskresi, dan
sebagainya, sehingga dianggap filum ini berkerabat dengan filum Annelida, contohnya
adalah Peripatus di Afika selatan. Hewan ini dianggap setengah cacing
dan setengah Arthropoda. Umumnya Arthropoda memiliki mata
majemuk, suatu tipe organ penglihatan yang berbeda dengan invertebrat atau
vertebrata lainnya. Filum Arthropoda dapat
dibagi menjadi 6 kelas, yaitu:
1.
Crustacea
2.
Onychophora
3.
Arachnoidea
4.
Ohilopoda
5.
Diplipoda
Tetapi
kadang-kadang kelas Chilapoda dan Diplopoda dimasukkan kedalam
satu kelas yaitu Myriapoda.
Pada
pembahasan makalah ini kita akan mempelajari dua kelas, diantaranya yaitu: Arachnida
dan Insecta.
B.
Arachnida
Arachnida diambil dari kata yunani. Yaitu Arachne:
laba-laba. Beberapa jenis yang termasuk Arachnida ialah: kalajengking, laba-laba, caplak, tungau, dan
sebagainya. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan
dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya
adalah di darat. Tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu: Cephalothorax, dan
perut, terdapat enam pasang embelan pada Cephalothorax, antene tidak ada.
Pasangan embelan yang pertama ialah: kelisere (chelicerae) yang berfungsi untuk
merobek dan melumpuhkan mangsanya. Kelenjer racun terdapat didalam kelisera,
tetapi ada beberapa species yang kelenjer racunnya terletak pada Cephalothorax.
Pasangan embelan yang kedua ialah pedipalpus yang digunakan untuk
memegang makanan. Pasangan embelan selanjutnya adalah merupakan empat pasang
kaki jalan. Pada bagian perut tidak terdapat embelan. Mempunyai mata sederhana
biasanya 8 buah yang terletak di bagian kepala.
Penapasan selain mempunyai trakea juga mempunyai paru-paru buku,
terletek dibagian ventrikal perut sebelah depan.
Saluran pencernaan makanan terdiri dari:
1.
Mulut
yang merupakan lubang kecil
2.
Faring
3.
Esophagus
4.
Lambung
isap
5.
Lambung
yang sebenarnya, yang mempunyai lima pasang calcum (saluran/ kantung buntu) di
dalam Cephalothorax. Perut tersebut terletak dibagian Cephalothorax.
6.
Intestine
merupakan suatu saluran yang hampir lurus di dalam perut yang membesar pada
satu bagian tengah. Kedalam bagian-bagian usus yang membesar tersebut bermuara
suatu saluran dari hati yang membawa cairan pencernaan. Dibagian ujung belakang
usus terdapat suatu kantung yang disebut stercoral pocket.
Sistem
peredaran darah terdiri dari: jantung, arteri vena, dan sejumlah sinus. Jantung
terletak pada pericardium, kebagian depan diteruskan oleh aorta yang
bercabang-cabang kedalam jaringan-jaringan di bagian Cephalothorax, kebagian
belakang oleh arteri caudal, juga terdapat 3 pasang arteri perut. Pernafasan dilakukan oleh trakea dan
paru-paru buku. Ekskresi, alat eksresi berupa saluran malphigi. System
syaraf umumnya mengumpul, yang berasal
dari persatuan persatuan ganglion-ganglion.
Beberapa jenis
hewan dari kelas Arachnida yang akan dibahas diantaranya:
1.
Scorpion-
kalajengking
Hewan ini
biasanya hidup dibawah batu-batu, pada lubang-lubang di dalam tanah atau juga
di tempat-tempat yang tidak begitu bersih. Pada siang hari bersembunyi dan
aktif pada malam hari. Makanannya berupa insek atau laba-laba. Hewan-hewan
besar dilumpuhkan oleh sengat yang terdapat dibagian ekornya.
2.
Labah-labah
Kira-kira
30.000 spesies dari laba-labaterdapat di alam ini. Pada bagian ujung abdomen
terdapat spinneret yang digunakan untuk membuat jarring-jaring/sarangnya,
kalisere kecil, saluran racun pada bagian taring. Beberapa jenis laba-laba yang
kita temukan misalnya: laba-laba rumah, laba-laba harimau, laba-laba kecapi,
dan sebagainya.
3.
Kuman
Hewan ini dapat kita tewmukan dimana-mana, di dalam air, tanah,
tumbuhan dan hewan termasuk manusia. Hewan ini ukuran tubuhnya kadang-kadang
sangat kecil sehingga sukar dilihat dengan mata telanjang. Banyak spesias yang
merupakan parasit bagi manusia misalnya kuman kudis (Sarcoptes scabiel).
Segmen tubuh tidak jelas, abdomen bersatu dengan cephalothorax.
Kelas Arachnoidea
dapat dibagi menjadi beberapa sub kelas, dimana masing-masing sub kelas
dapat dibagi lagi menjadi beberapa ordo, yaitu Scorpions, Araneae, Acarina.
1.
Scorpions
Spesies yang termasuk scorpions mencakup
segala macam kala, antara lain kalajengking, kala buku, kala laba-laba.
Tubuh
scorpiones dibagi menjadi dua, yaitu sefalotorak (disebut juga prosoma) dan
bagian perut (opisthosomo). Perut di bagi lagi menjadi nesosoma dan metasoma.
Pedipalpusnya
berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil. Segmen
terakhir bagian posterior atau ekor mempunyai alat penyengat. Ekor biasanya
melengkung di atas punggung dan berfungsi untuk melumpuhkan mangsa.
2.
Araneae
Ordo
ini mengcakup berbagai jenis laba-laba. Laba-laba bersifat predator. Tubuhnya
terdiri dari dua sigmen, delapan kaki, dan tidak memiliki sayap serta bagian
mulut untuk mengunyah. Semua laba-laba menghasilkan sutra, yaitu lembaran
protein kuat yang dikeluarkan melalui spinneret,
biasanya terdapat di bagian ujung abdmen. Banyak spesies laba-laba yang
menggunakannya untuk memerangkap serangga dalam jarring; ada sutra yang
digunakan untuk memanjat , membuat kantong telur, dan sebagainya.
Pada
laba-laba penjaring terdapat alat untuk membuat jarring pada bagian tengah
perut, di depan anus. Laba-laba penjaring menjebak mangsanya tanpa mengembara.
Dalam jaringnya, laba-laba tidak terperangkap karena laba-laba mempunyai
kelenjar minyak anti rekat di kakinya. Laba-laba bersembunyi menanti mangsanya
di dekat jaring dan keluar cepat-cepat bila mangsa terperangkap.
Laba-laba
jantan yang siap berkopulasi memintal jaringan kecil dan menaruh setitik
spermanya di dalam jaringnya, kemudian memasukkannya ke dalam labu-labu kecil
pada pedipalpusnys. Pada saat kawin, sperma tersebut dimasukkan ke tubuh
betinanya.
Spesies
yang termasuk Araneae mancakup segala macam laba-laba, antara lain:
a.
Laba-laba jaring kubah
(terdapat di Botswaana, Afrika)
b.
Laba-laba primitive liphistius (di rimba Asia Tenggara)
c.
Laba-laba penjerat (di
Malaysia)
d.
Laba-laba penjaring
Thalassius (hidup di dekat air)
e.
Laba-laba pemburu,
misalnya laba-laba loncat (di Meksiko)
f.
Laba-laba serigala
g.
Laba-laba beracun Lactrodectus natans dan Loxosceles reeclusa.
h.
Laba-laba bukit pasir Leucorchestris
i.
Laba-laba raksasa Mastigoprctus giganteus.
3.
Acarina
Acarina
dipelajari dalam cabang ilmu acarologi. Acarina mencakup caplak dan tungau. Ciri
khas acarina ialah tubuhnya tidak berbuku-buku. Larva Acarina mempunyai tiga
pasang kaki. Daur hidupnya mengalami empat fase, yaitu
telur-larva-nimfa-dewasa. Nimfa dan hewan dewasa caplak memiliki empat pasang
kaki, gigi hipostom, dan Haller (lubang perasa pada kaki). Tunggu tidak
mempunyai gigi hipostom maupun alat Haller.
Baik tungau maupun
caplak menyebarkan dan hidup sebagai parasit pada hewan, tanaman, maupun
manusia.
Peranan Arachnida bagi kehidupan manusia
Arachnida
bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Akan
tetapi, hewan-hewan Archnida lebih banyak merugikan manusia, terutama dari
kelompok Acarina, antara lain:
1.
Sarcoptes
scabei menyebabkan gatal atau kudis pada
manusia.
2.
Psoropptes
equi menyebabkan kudis pada ternak domba,
kelinci, dan kuda.
3.
Otodectes
cynotis (tungau kudis telinga).
4.
Dermacentor
variabilis sebagai vector demam rocky mountain.
A.
Insecta
Diperkirakan oleh para ahli zoologi, kelas Insecta
(insekta) mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Pada umumnya Insecta
berhabitat hampir seluruh bagian biosfer, kecuali di laut. Insecta terdapat di
dalam tanah, di udara, di air tawar, dan pada organisme lain sebagai
ektoparasit.
a.
Struktur Tubuh
Tubuh Insecta beruas-ruas, terdiri atas
segmen kepala, dada, dan perut. Kepala Insecta terdiri atas satu segmen yang
sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
1) Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata
yang memiliki beberapa omatidium (mata tunggal)
1)
Sepasang
antena / alat peraba
2)
Tiga
pasang alat mulut, yaitu rahang muka, rahang tengah, dan rahang belakang.
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu
protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang
kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa Insecta, di bagian kakinya terdapat
keranjang serbuk sari. Pada umumnya insekta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas
belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa
Insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipasitor, serta kantong tempat
menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka.
Ukuran tubuhnya relatif kecil ± 0,2 mm hingga 4 cm.
a)
Sistem Organ
Sistem organ
dalam Tubuh Insecta
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem Pernapasan
|
Organ
pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada tiap
ruas. Sebagian larva bernapas dengan insang trakeal pada bagian perutnya.
|
Sistem pencernaan makanan
|
Sistem
pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, dan anus
(dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di
lambung kelenjar.
|
Sistem peredaran darah
|
Tipe
sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakuner), tidak mempunyai pembuluh
balik (vena). Darah tak mengandung Hb (hemoglobin) sehingga tidak mengangkut
O2 atau CO2, tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan. Darah berwarna
kuning, hijau, atau jernih.
|
Sistem saraf
|
Sistem
sarafnya disebut tangga tali dengan alat penerima rangsangan berupa :
a.
Mata faset (majemuk)
b.
Antena
c.
Alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan
Hermiptera) dan alat pendengar
d.
Alat yang mengeluarkan sinar (kunang-kunang)
|
Sistem ekskresi
|
Pengeluaran
zat sisa melalui pembuluh Malphigi
|
Sistem reproduksi
|
Insekta
kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis
ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada
lebah; sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh
larva, misalnya pada Diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa, insekta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis. Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
|
b)
Klasifikasi
Ilmu yang
mempelajari insekta disebut entomologi. Insecta dibagi atas 25 ordo yang
merupakan kesepakatan bersama dari para ahli entomologi.
Menurut tipe
mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat, yaitu :
1.
Mulut
menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang
2.
Mulut
menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah
3.
Mulut
menusuk dan menghisap, misalnya nyamuk
4.
Mulut
menghisap, misalnya kupu-kupu.
Dalam kehidupan Insecta dikenal adanya perubahan
bentuk (metamorfosis). Menurut metamorfosisnya, Insecta dapat dikelompokkan
dalam beberapa kelompok, seperti berikut.
1.
Tanpa
metamorfosis
Kelompok hewan ini bentukdan kehidupan larvanya
merupakan miniatur dari bentuk dan kehidupan hewan dewasa. Contoh : kutu buku (Lepisma) atau ordo Thysanura dari sub
kelas Apterygota.
2.
Metamorfosis
tidak sempurna
Pada kelompok
hewan ini, telur menetas menjadi larva yang mirip dengan hewan dewasanya tetapi
tidak memiliki sayap serta struktur reproduksi. Larva akan mengalami beberapa
kali ganti kulit sebelum menjadi dewasa. Contohnya pada belalang.
3.
Metamorfosis
sempurna
Kelompok hewan ini mengalami empat tahap
dalam siklus hidupnya, yaitu telur , larva, pupa, dan imago (hewan dewasa). Larvanya tidak mirip dengan hewan dewasanya,
misalnya larva berupa ulat bulu berbeda dengan hewan dewasa berupa kupu-kupu.
Pada tahap pupa, hewan akan membentuk kepompong untuk melindungi dirinya selama
pembentukan tubuh dewasa. Hewan dewasa memiliki struktur reproduksi dan sayap.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta diklasifikasikan sebagai berikut.
Kelas Subkelas Ordo
Thysanura
Apterygota Collembola
(tidak bersayap) Protura
Endopterygota
Insecta -Lepidoptera
-Siphonoptera
-Hymenoptera
-Coleoptera
Pterygota
(bersayap)
Exopterygota
-Odonata
-Orthoptera
-Isoptera
-Plecoptera
-Dermaptera
Apterygota
Hewan
mudanya (nimfa) mengalami metamorfosis singkat atau tidak sama sekali. Nimfa
terlihat mirip dengan dewasanya. Kulitnya tipis sehingga terlihat tembus
pandang.
Exopterygota
Metamorfosisnya tidak sempurna dan
mengalami ekdisis (pergantian kulit). Sayapnya mula-mula merupakan tonjolan
luar dinding tubuh yang kemudian bertambah lebar.
Endopterygota
Metamorfosisnya sempurna,. Sayap
mulai tampak pada fase pupa (kepompong) dan menjadi sempurna pada tingkat
dewasa.
Di sini akan diuraikan secara singkat 10
ordo Insecta.
1)
Thysanura
Anggota Apterygota ini dianggap serangga yang paling
primitif. Batas antara kepala, dada, dan perutnya tidak jelas. Dilihat dari
bentuk mulutnya (tipe menggigit), mata, dan ovipositornya, Thysanura merupakan
leluhur serangga bersayap. Beberapa hewan ini menghasilkan enzim selulase yang
dapat mencerna selulosa menjadi gula sederhana. Contohnya Lepisma (kutu buku) yang hidup dalam buku atau pakaian yang dikanji
dan lama tak dibuka.
2)
Isoptera
Hewan ini memiliki dua pasang sayap asli yang tipis
dan berukuran sama. Contohnyarayap (laron) dan capung.
3)
Hemiptera
Tipe mulut hermiptera adalah menusuk dan mengisap.
Hewan ini bersayap dua pasang atau tidak bersayap. Beberapa jenis dalam
kelompok hewan ini memiliki kemampuan menghasilkan bunyi, misalnya tonggeret.
Anggota hemiptera dibedakan dari Insecta lain karena baik dewasa maupun
nimfanya memiliki probosis untuk mengisap sari bunga. Sebagian spesies bersifat
predator dan sebagian lain mengisap darah mamalia.
4)
Orthoptera
Orthoptera (serangga bersayap lurus) bersayap dua
pasang. Sayap depan lebih tebal, lebih sempit, dan lebih kuat daripada sayap
belakangnya. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah
meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih besar dan kuat.
5)
Lepidoptera
Lepidoptera (serangga bersayap sisik) bersayap dua
pasang dan tertutup sisik yang membentuk pola warna. Mulut larvanya mempunyai
alat pengunyah. Pada hewan dewasa, mulut pengisapnya panjang dan berongga untuk
mengisap madu dari berjenis-jenis tumbuhan.
6)
Siphonaptera
Siphonaptera (serangga jenis kutu) tidak bersayap.
Tubuh berbentu pipih lateral, yaitu jarak tubuh dari kiri ke kanan kecil sekali
dibanding jarak dari sisi ventral ke dorsalnya. Hidup sebagai parasit pada
hewan.
7)
Diptera
Hewan ini bersayap satu pasang atau dua pasang.
Sayap belakang mengalami penyusutan menjadi alat indra khusus untuk
keseimbangan tubuh yang disebut halter.
Halter inilah yang memegang peranan penting sehingga hewan diptera memiliki
kegesitan tinggi serta dapat berkopulasi sambil terbang sehingga memperkecil
bahaya dimangsa oleh musuh-musuhnya.
8)
Coleoptera
Coleoptera (serangga bersayap perisai)
bersayap dua pasang. Sayap depan tebal, permukaannya halus serta mengandung zat
tanduk, disebut elitra. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Bila sedang hinggap, sayap selaput terlipat di
bawah perisai sayap elitra. Serangga ini memiliki tipe mulut pengunyah dan
makanannya berupa tumbuhan hijau, jamur, serangga lain, dan bahan busuk.
9)
Hymenoptera
Hymenoptera (serangga bersayap selaput)
bersayap dua pasang, sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil daripada sayap
depan. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan ovipositor atau
dengan sengat yang merupakan modifikasi dari ovipositor.
10) Neuroptera
Neuroptera (serangga bersayap jala)
biasanya membuat perangkap atau liang yang berbentuk kerucut dengan kedalaman
±1,5 hingga 2,5 cm di permukaan tanah. Pada masa pupa, hewan ini tinggal di
dalam pasir.
Peranan Insecta bagi kehidupan manusia
Beberapa Insecta bersifat
menguntungkan, antara lain :
1.
Untuk
dimakan, misalnya laron, gangsir, dan larva lebah (tempayak), serangga ini
dapat diperoleh secara musiman.
2.
Untuk
obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis
dorsata, Apis indica, Apis melifera)
3.
Untuk
bahan pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx
mori
4.
Membantu
proses penyerbukan berbagai macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang, dan lebah)
5.
Di
bidang ekologi, Insecta merupakan bagian dari rantai makanan yang sangat
penting dari berbagai konsumen
6.
Berbagai
Insecta tanah berperan dalam penggemburan
0 Response to "MAKALAH ZOOLOGI AVERTEBRATA FILUM ATHROPODA INSECTA DAN ARACHNIDA"
Posting Komentar