KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita mampu melaksanakan rutinitas kehidupan, tujuan serta
arah yang akan mengantarkan kita yang lebih baik dalam kehidupan dimasa
mendatang. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada baginda
Rosulillah SAW, yaitu nabi Muhammad SAW sosok paripurna yang mampu menanamkan
pesan-pesan keharmonisan, kedamaian dan kebersamaan terhadap semua manusia
dalam pembentukan Akhlak sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan. Mudah-mudahan
semua yang mengikutinya mendapatkan safa’at di
hari kiamat nanti aminn
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini berhasil disusun tentu dengan berbagai
dorongan, doa dan sumbangsih dari pihak lain, baik dari sisi pemikiran maupun
tehnis penulisan. Dan penulis juga menyadari masih banyak kekyrangan dan
keslahan yang hrus diperbaiki untuk lebih meningkatkat lagi kualitas dari
sebuah karya tulis ini. Oleh karenai itu saya ucapkan terimaksih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Inovasi Pembelajaran bapak Ipin Arifin, M.Pd. dan
teman-temanku yang selalu mau berbagi dan tak bosan memberi semangat. Semoga makalah yang berjudul KOMIK SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan khususnya
saya pribadi.
Cirebon, 03 juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah........................................................................... 3
B.
Perumusan
Masalah.................................................................................. 4
C.
Tujuan
Penelitian...................................................................................... 4
BAB II ISI
A.
Pengertian
Komik dan Media Pembelajaran............................................ 5
B.
Cara
Merancang Komik Sebagai Media Pembelajaran............................ 7
C. Penerapan dan Pengaruh Komik Sebagai
Media Pembelajaran Biologi10
D.
Kekurangan
dan Kelebihan Komik Sebagai Media Pembelajaran.......... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
............................................................................................. 15
B.
Saran........................................................................................................ 15
Daftar Pustaka
Riwayat Hidup
Penulis
Lampiran Komik
dan Rancanagan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Jawaban
1. Apabila
saya seorang guru biologi saya ingin mengembangkan inovasi
yang berupa back to naturehal ini
dikarenakan kita berawal dari alam, hidup di alam, belajar di alam, dan akan
kembali lagi pada alam,sedangkan biologi ini sangat erat kaitannya dengan alam
dan seiring
berkembangnyazaman & teknologi pembelajran kebanyakan proses perkembangan
inivasi dalam pembelajaran lebih condong kearah teknolog, padahal sebenarnya
tanpa menggunakan teknologipun kita dapat melakukan proses pembelajaran dengan
maksimal dan juga bisa dilakukan agar pembelajaran tidak monoton dan terpaku
didalam kelas ataupun di laboratorium dengan melakukan belajar di alam terbuka, akan tetapi bukan hanya
sekedar pindah tempat saja tapi harus tetap melakukan pembelejaran yang sesuai
dengan materi. Misalkan untuk materi seleksi alam, pencemaran lingkungan,
plantae, jamur dll. Sedangkan untuk materi-materi yang abstrak barulah kita
lakukan dengan memanfaatkan teknologi bisa saja kita dengan menggunakan
macromedia flas dan lain-lain dan yang paling setiap melakukan pembelajaran
harus dikolaborasikan dengan model pembelajaran yang sesuai.
2. Menurut saya
kalau kita mengaca salah satu sistem pendidikan dari negara finlandia yang
pendidikkannya rangking 1 di dunia, negara tersebut mampu
menyediakan layanan pendidikan ramah anak, tetapi juga tetap membuat anak siap
menghadapi kehidupan masayarakat berbasis pengetahuan yang menjadi
tantangan abad ke-21. Finlandia diakui dalam pencapai internasional di bidang
perdagangan, teknologi, pembangunan berkelnajutan, pemerintahan yang baik, dan
kemakmuran. Dengan cara meningkatkan kekuatan pengajaran, membatasi test siswa
seminim mungkin, mengutamakan tanggung jawab sebelum akuntabilitas, serta mendukung
kepemimpinan sekolah dan dinas pendidikan di level daerah untuk menjadi
profesional di bidang pendidikan. Nah dari situ kita dapt membuat perubahan
pada sistem pendidkan di negara kita karena dinegara kita selalu mengutamakan
tes sebagai tolak ukur hasilnya adalah orang menggunakan cara-cara yang tak
baik untuk mencapai kriteria lulus pada test tersebut, kemudian hal ang harus
dibenahi adalah rasa tanggung jawab dan kejujuran karena di Finlandia pelajar
setara SMA dan SMP disekolahkan juga di
sekolah kejujuran dan tanggung jawab. Dan menurut saya jam peljarannya jang terlalu
banyak kalau perlu di kurangin asalkan penggunaan jam pelajaran tersebut
diupayakan maksimal dalam penyampaian materinya karena budaya dan kultur orang
Indonesia itu cepat jenuh dan bosan ketika belajar, jadi kalau sudah terlalu
lama maka akan percuma saja. Misalnya saja yang biasa 6 jam dirubah menjadi 3
jam akan tetapi pembelajaran yang 3 jam ini hasilnya sama saja dengan yang 6
jam atau bahkan lebih bagus dan yang paling terpenting adalah untuk menghadapi
era globalisasi adalah penguasaan bahasa asing lebih di tingkatkan lagi
misalkan harus ada hari wajib berbahasa asing agar masyarakat indonensia lebih
terbiasa dan termotivasi untuk menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional dan alangkah lebih baiknya apabila gurunya itu
lebih banyak agar setiap guru itu dalam memikul tanggung jawab biisa lebih
fokus pada anak-anak yang dibimbingnya misalkan dan juga meningkatkan kualitas
profesinya sebagai seorang guru. Dan satu lagi kurikulumnya jangan
terus-terusan berubah atau jangka waktunya jangan terlalu cepat.
JAWABAN NO 3
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kemajuan suatu
negara, berbagai macam cara yang dilakukan baik oleh pemerintah, pendidik
(guru) atau pemerhati pendidikan agar masalah pendidikan di negara kita dapat
diatasi dan kualitas pendidikannya semakin baik. Salah satu cara yang selalu
dilakukan yaitu dengan memunculkan inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh
pendidik agar proses pembelajar dapat berlangsung dengan baik. Salah satu
produk dari hasil Inovasi dalam pembelajaran yang sekarang lagi marak dikembangakan
adalah pembelajaran dengan menggunakan media KOMIK.
Komik merupakan salah satu media hiburan yang dikemas dalam bentuk gambar
dan dijelaskan dengan menggunakan kata-kata yang ringan sehingga mudah untuk
dipahami. mungkin tak pernah kita sadari bahwa masa kecil kita tidak terlepas
dari media visual yang satu ini. Kita dapat belajar banyak dalam komik yaitu
belajar mambaca,memahami cerita dengan cara visualisasi dan mengenal warna.
Komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan
karena komik dapat dirancang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dalam
hal ini komik berfungsi sebagai penyampai pesan pembelajaran dengan media
visual yang dikemas semenarik mungkin agar siswa atau peserta didik lebih
tertarik untuk belajar. Karena media pembelajaran termasuk kedalam salah satu
faktor utama yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik, karena
melalui medialah pesan pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan
pembelajaran tersebut. Untuk mewujudkan efektivitas dalam belajar dan mengajar
maka harus memperhatikan bagaimana pesan pembelajaran tersebut dirancang agar
siswa merasa tertarik untuk belajar.
Kadang peserta didik merasa bosan dalam belajar atau dalam memperhatikan
pendidik menyampaikan materi pelajaran karena pesan atau materi pelajaran tidak
dikemas semenarik mungkin bahkan hanya melalui ceramah,tulisan-tulisan di papan
tulis dan dengan cara yang tidak efisien lainnya, oleh karena itu peran komik
dalam penyampaian pesan pembelajaran sangat diperlukan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian komikdan media pembelajaran ?
2.
Bagaimana
cara perancangan komik sebagai media pembelajaran?
3.
Bagaimana
penerapan dan pengeruh komik sebagai media pembelajaran biologi?
4.
Apa
kekurangan dan kelebihan komik sebagai media pembelajaran ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
arti dari komik dan media pembelajaran
2.
Mengetahui
cara merancang komik sebagai media pembelajaran
3.
Mengetahui
penerapan dan pengaruh komik sebagai media pembelajaran biologi
4.
Mengetahui
kekurangan dan kelebihan komik sebagai media pembelajaran
BAB II
ISI
ISI
A.
Pengertian Komik dan Media Pembelajaran
Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris
“comic” yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Cukup
sulit untuk menemukan padanan kata yang cocok untuk menyebutnya sehingga
penulis akan menyebutnya sebagai komik. Pada awalnya, sebutan komik ditujukan
untuk serangkaian gambar yang berurutan dan memiliki keterkaitan antara gambar
yang satu dengan lainnya, terkadang dibantu dengan tulisan yang berfungsi untuk
memperkuat gagasan yang ingin disampaikan. Secara bahasa komik yang berasal
dari bahasa yunani adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita
bermacam-macam bahkan hal yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. (http://sembaraang.blogspot.com/2009/11/pengertian-komik.html)
Komik adalah
suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan
dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk,
mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah,
hingga berbentuk buku tersendiri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komik)
Jadi dari beberapa pengertian diatas, dapat diketahui bahwasanya Komik
adalah sebuah media yang menyampaikan cerita dengan visualisasi atau ilustrasi
gambar, dengan kata lain komik adalah cerita bergambar, dimana gambar berfungsi
untuk pendeskripsikan cerita agar si pembaca mudah memahami cerita yang
disampaikan oleh si pengarang dengan kata-kata yang mudah difahami.
Sedangakan pengertian dari media pembelajaran itu sendiri secara umum yaitu alat bantu dalam proses belajar mengajar. Atau sesuatu
apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan,
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. Batasan dari media
pembelajaran ini cukup luas
dan mendalam dengan mencakup pengertian sumber, manusia dan lingkungan setra
metode yang dimanfaatkan dari tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut.
Media Pembelajaran juga dapat diartikan
sebagai suatu alat yang berfungsi sebagai perantara untuk pemahaman makna dari
materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik berupa media cetak atau
pun elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk memperlancar
dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif dan suasana
belajarpun menjadi menyenangkan.(http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-media-pembelajaran.html)
Jadi media pembelajaran dengan menggunakan komik dapat artikan sebagai alat
bantu beruapa media dalam bentuk cerita dengan visualisasi gambar yang digunakan
sebagai perantara untuk lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan
serta proses pembelajarannya lebih menyenangkan yang bertujuan agar tujuan
pembelajarannya tercapai.
Biasanya komik sangat digemari oleh orang-orang yang mempunyai tipe belajar
visual karena dalam komik suatu cerita disampaikan dengan dominasi gambar yang
sangat menonjol. Kadang komik bersifat menghibur sehingga kalangan penggemar
komik adalah anak-anak dan remaja.
Komik mempunyai unsur dasar visual yaitu komik dapat dipakai sebagai alat
penyampai pesan yang berisi arti dan makna sehingga terjadi komunikasi visual
antara pesan yang disampaikan oleh komik tersebut dengan si pembaca melalui
daya imajinasinya.
Komik ada beberapa macam, jenis-jenis komik adalah sebagai berikut :
1. Komik karikatur
Komik karikatur biasanya hanya berupa satu tampilan saja, dimana di
dalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan.
Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan
editorial (kritikan) atau politik (sindiran) dapat menimbulkan sebuah arti
sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Bisa dilihat pada
surat kabar maupun majalah yang menampilkan gambar kartun/karikatur dari sosok
tokoh tertentu.
2. Komik Strip
Komik Strip (Strip comics) adalah sebuah gambar atau rangkaian gambar yang
berisi cerita. Komik Strip ditulis dan digambar oleh seorang kartunis, dan
diterbitkan secara teratur (biasanya harian atau mingguan) di surat kabar dan
di internet. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Penyajian
isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan atau cerita yang serius dan menarik
untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.
B.
Cara Merancang Komik Sebagai Media Pembelajaran
Komik sebagai media pembelajaran termasuk ke dalam sub kawasan Desain
Pesan, yang meliputi proses perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan. Pesan atau materi ajar yang hendak disampaikan direkayasa sehingga dapat
dirancang dalam bentuk komik pembelajaran.
Sedangkan dalam kawasan pengembangan, komik sebagai media pembelajaran
termasuk ke dalam sub kawasan pengembangan teknologi cetak. Dalam kawasan ini
hasil desain pesan diterjemahkan ke dalam bentuk fisik, yaitu dalam bentuk teks
dan visual, melalui teknologi cetak sebagai buku komik pembelajaran.
Komik pembelajaran merupakan contoh dari penerapan TP, sebab dengan adanya
media komik sebagai sumber untuk belajar akan mempermudah pebelajar dalam
proses pembelajaran, khususnya dalam merealisasi konsep-konsep pelajaran yang
bersifat abstrak apabila disajikan dalam bentuk teori saja dan perlu adanya
penyajian konkrit, seperti konsep-konsep pada ilmu sains. Dalam
hal inilah komik pembelajaran berperan besar dalam menyajikan konsep-konsep
abstrak tersebut ke dalam contoh yang konkrit dalam ke hidupan sehari-hari.
Itulah yang menjadi inti penerapan dari teknologi pendidikan, yaitu untuk
memecahkan permasalahan dalam proses belajar, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan efektif, efisien, dan menarik.
Dalam mendesain dan mengembangkan komik pembelajaran, ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan, sehingga penerapan tersebut dapat dikatakan
sesuai dengan prinsip penerapan teknologi pendidikan.
Secara khusus komik sebagai penerapan dari teknologi cetak mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang.
2.
Memberikan komunikasi
satu arah yang bersifat pasif.
3.
Berbentuk visual yang
statis.
4.
Pengembangannya
bergantung pada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual.
5.
Berpusat pada
pebelajar.
6.
Informasi dapat diorganisasikan
dan distruktur kembali oleh pemakai. (http://rizcafitria.wordpress.com/2010/07/05/komik-sebagai-media-pembelajaran/)
Dalam perancangan sebuah komik yang akan digunakan sebagai media
pembelajaran, adapun tahap-tahap yang harus kita tempuh dalam proses pembuatan
antara lain:
a. Tahap Pengidentifikasian Target
Dalam pembuatan komik, kita harus dapat
mengidentifikasikan siapa yang akan menjadi target kita. Dalam hal ini,
target adalah si pembaca, kita harus dapat mengerti selera si pembaca
berdasarkan umur yaitu kalangan anak pra sekolah (3-5 Tahun), anak pada usia
sekolah (6-12 Tahun), usia remaja (15-20 Tahun) mereka telah mengalami
perkembangan yang ketat, baik dari segi sosial,berfikir,berimajinasi dan
menanggapi rangsangan dari luar, anak beranjak dewasa (20-25 Tahun) terkadang
selera mereka berubah,mereka cenderung menyukai hal-hal yang berhubungan
dengan humor,kejahatan dan masalah-masalah sosial,budaya,ekonomi dan politik
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada usia inilah anak sudah
mulai berfikir luas seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan
intelektualitasnya.
b. Tahap Pengidentifikasian warna
Warna yang akan dipilih oleh si pembuat komik haruslah
menyesuaikan dengan selera si pembaca. Dalam mengklasifikasikan selera si
pembaca yaitu dengan mengklasifikasikan umur si pembaca tersebut.
Pada usia pra sekolah (3-5 Tahun) mereka biasanya
menyukai hal yang bercorak warna-warni, karena pada usia anak mulai dikenalkan
berbagai jenis warna dan pada usia inilah daya fantasi anak sangat tinggi.
Di usia sekolah (6-12 Tahun) mereka masih cenderung
menyukai berbagai jenis warna. Akan tetapi di usia 12 tahun mereka hanya
menyukai beberapa warna saja. Oleh karena itu kontras warna yang akan dipilih
sedikit sederhana.
Pada usia remaja dan dewasa mereka biasanya tidak
menyukai banyak warna,mereka sudah mempunyai selera warna tersendiri. Oleh
karena itu pembuatan komik untuk kalangan remaja dan dewasa janganlah
didominasi corak berbagai warna.
c. Tahap Pembuatan Skenario
Skenario merupakan jantung proses pembuatan komik
karena skenario yang memberikan arah pembuatan cerita komik. Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan skenario komik antara lain; Tema, alur,
setting dalam komik, jendela, halaman, karakter tokoh (Emosi).
Keenam hal tersebut sangat berperan penting dalam
proses pembuatan skenario komik karena diantara satu dengan yang lain mempunyai
ketergantungan dalam kesempurnaan pesan yang akan disampaikan. Dan dalam proses
pembuatan skenario juga harus memperhatikan selera dan minat si pembaca. Dalam
hal menentukan skenario haruslah menyesuaikan materi yang akan disampaikan.
d. Tahap Pemilihan Gaya Bahasa
Dalam pemilihan gaya bahasa yang akan digunakan dalam
pembuatan komik harus disesuaikan dengan umur si pembaca karena setiap pembaca
mempunyai daya serap dan intelektualitas yang berbeda-beda.
Untuk gaya bahasa dalam komik yang akan dibuat untuk
kalangan anak pra sekolah sebaiknya tidak terelalu sulit dan rumit akan tetapi
penuh dengan fantasi atau sesuatu yang menyenangkan.
Pada usia sekolah biasanya anak cenderung menyukai
bahasa-bahasa yang penuh motivasi dan memacu andrenalin. Di usia ini pun anak
belum menguasai istilah-istilah bahasa yang sulit dan rumit sehingga penggunaan
gaya bahasa sedikit dipermudah.
Pada usia remaja dan dewasa, gaya bahasa sedikit ada
istilah-istilah bahasa yang bermutu bahkan menggunakan istilah asing karena
harus menyesuaikan perkembangan-perkembangan yang ada di masyarakat. Dan juga
gaya bahasa digunakan untuk menambah pengetahua.
e. Tahap Pengaturan Unsur Visual
1) Huruf
Dalam hal pemilihan huruf, haruslah memperhatikan warna pada latar belakang
komik tersebut. Karena jika tidak menyesuaikan dengan warna latar maka bisa
menyebabkan efek negatif bagi si pembaca yaitu iritasi mata. Huruf yang
digunakan harus mudah dibaca dan jelas. Sebaiknya tidak menggunakan huruf yang
berbentuk latin yang rumit.
2) Bentuk dan Garis
Buatlah gambar yang sederhana tetapi jelas. Artinya dalam bentuk tidak
perlu bersifat naturalis. Hindari garis dan bentuk yang ruwet.
3) Keseimbangan
Dalam penggunaan bentuk,garis,warna dan huruf harus disusun secara
seimbang, misalnya huruf yang ingin disusun secara simetris/asimetris maka
haruslah seimbang sehingga kesan yang disampaikan dapat dterima dengan baik.
4) Kesatuan
Kesatuan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain harus diperhatikan.
Hendaknya kesatuan unsur tersebut terlihat jelas, misalnya judul harus dibuat
senyawa dengan apa yang akan dijelaskan dalam komik.
5) Penekanan
Dalam menyajikan pesan atau materi pembelajaran dalam bentuk komik, maka
diperlukan adanya penekanan pada unsur-unsur pokok pesan yang akan disampaikan.
Misalnya jika si pengarang akan menjelaskan makanan 4 sehat 5 sempurna, maka
dalam menjelaskan susu sebaiknya tampilkan gambar susu di tengah-tengah makanan
lainnya karena warna susu itu lemah (putih) bila dibandingkan dengan warna
makanan lainnya.
6) Layout (susunan,tata
letak)
Unsur-unsur visual seperti gambar, kata-kata, bentuk simbol dan lainnya
harus terlebih dahulu direncanakan bagaimana susunannya dalam medan visual yang
akan disajikan. Susunan harus dapat menempatkan semua unsur secara
harmonis. (Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2009. Yogyakarta
:http://daynishurnal.wordpress.com/2010/05/10/komik-sebagai-media-komunikasi-grafis/)
C.
Penerapan dan Pengaruh Komik Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Buku pelajaran sekarang lebih banyak berupa textbook,
meskipun sudah ada variasi penambahan ilustrasi tetapi belum memberikan
pengaruh yang cukup terhadappeningkatan minat baca siswa. Minat membacayang
rendah menyebabkan keaktifandan hasil belajar menjadi rendah. Kerumitanbahan
ajar yang disampaikan semakinmembuat siswa kurang tertarik untukmembaca buku
pelajaran termasuk bukubiologi. Siswa cenderung tertarik membacabuku cerita
bergambar (seperti komik)dibanding buku pelajaran, dikarenakankomik memiliki
alur cerita yang runtut danteratur memudahkan untuk diingat kembali.Dari
sinilah muncul gagasan untukmenggabungkan antara daya tarik komik,diantaranya
penampilannya menarik, alurnyaruntut dan mudah dipahami, dengan bukupelajaran
yang cenderung textbook sehinggasiswa tertarik untuk membacanya.
Minattimbul jika peserta didik tertarik akan sesuatuyang dibutuhkan atau yang
dipelajari bermaknabagi dirinya (Ginting, 2005).
Pembelajaranyang menyenangkan menyebabkan tumbuhnyarespon positif
dari peserta didik yangsecara langsung berdampak pada peningkatanterhadap minat
belajar, aktivitasmengikuti kegiatan pembelajaran, yang padaakhirnya berdampak
pada peningkatan hasilbelajar.
Sikap positif terhadap pembelajaranbiologi merupakan prasarat
keberhasilan pesertadidik belajar biologi dan meningkatnyaminat peserta didik
terhadap materi-materibiologi. Dengan kata lain jika penguasaankonsep-konsep
dan prinsip-prinsip biologipada awalnya sangat rendah disertai dengansikap
negatif terhadap pelajaran biologi, sulitdiharapkan peserta didik akan
berhasildengan baik dalam pembelajaran biologi selanjutnya(Setiawan, 2008).
Penggunaan media komik bergambardalam pembelajaran ini ternyata
memudahkansiswa dari kesulitan dalam memahamipokok bahasan sistem saraf
manusiayang banyak istilah dan rumit sehingga sulitdipahami.
Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan media
komik sebagai dari Agung Jatmiko,
Maridi, dan Joko Ariyanto (2012) menunjukkan bahwa tindakan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC disertai media komik biologi
dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hasil
observasi minat belajar siswa sebelum adanya tindakan tergolong rendah.
Sedangkan hasil penelitian lain juga menunjukkan adanya
keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan media komik.
Penelitian dilakukan oleh Ary Nur Wahyuningsih 2011. Menyatakan bahwasanya pembelajaranmenggunakan
media komik bergambar padastrategi PQ4R sangat membantu dalam
prosespembelajaran karena peserta didik sudahtermotivasi dahulu sehingga
terpacu dalammelaksanakan tahapan pada strategi PQ4R,sehingga materi sistem
saraf dapat lebih mudahdipahami siswa. Menurut guru pengamat,pembelajaran
menggunakan media komikbergambar pada strategi PQ4R membuatsiswa antusias
belajar, termotivasi, aktif dankonsep materi sistem saraf dapat lebih
mudahdisampaikan. Siswa terbiasa membuat catatanintisari dari apa yang telah
dipelajari, sehinggaharapannya pemahaman materiterekam lebih lama pada memori
mereka.
Dari dua contoh penelitian diatas dapat diketahui pengaruh dan
penerapan media komik dalam proses pembalajaran sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan proses belajar mengajar biologi. Dan penerapannya punsangatlah
mudah.
Agar pembelajaran lebih menarik lagi, alangkah lebih baiknya
apabila pembelajaran biologi dengan media komik ini dikombinasikan dengan
menggunakan model pembelajaran lainnya. Agar lebih menghidupkan suasana kelas,
model pembelajaran yang digunakan disesuaikan saja dengan materi yang akan
diajarkan. Dan model pembeljarannya dapat dilakukan pada saat awal pembeljaran
sebelum komik medianya digunakan, bisa juga dapat dilakukan secara bersamaan
atau bisa juga pada saat akan dilakukan evaluasi sebagai game.
Komik ini bisa juga dijadikan sebgai sumber pembeljaran yang akan
dilakukan, jadi komik disini dapat juga memiliki fungsi yang sama dengan modul
pembeljaran atau buku, atau juga bahan ajar lainnya.
D.
Kekurangan dan Kelebihan Komik Sebagai Media Pembelajaran
1.
Kelebihan Komik sebagai
Media Pembelajaran
Kelibihan komik sebagai media pembelajaran yaitu
pembelajaran dengan menggunakan komikdapat menarik semangat siswa untuk belajar
dan mengajari siswa untuk menerjamahkan cerita ke dalam gambar bahkan
seolah-seolah siswa dihadapkan pada konteks yang nyata sehingga muncul efek
yang membekas pada siswa dan dapat mengingat sesuatu lebih lama. Khususnya
untuk pembelajaran biologi yang terkesan susah dikalangan para pelajar. Dengan
adanya media pembelajaran seperti ini sangat membantu dalam memudahkan memahami
materi yang terkesan sulit.
Materi yang terdapat di dalam komik dapat dijelaskan
secara sungguh-sungguh, yang artinya bahwa materi yang berbentuk gambar dapat
menjelaskan keseluruhan cerita atau materi yang dibarengi oleh ilustrasi gambar
untuk mempermudah siswa dengan mengetahui bentuk atau contoh kongkret apa
maksud dari materi tersebut.
Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang
disurvei menganggap bahwa komik "membantu memotivasi", sedangkan 79%
mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu" . Satu guru
bahkan mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran menjadi "pembelajaran yang
sangat mudah" (Hutchinson, 1949). DC Comics, Thorndike, dan Downes juga
menemukan bahwa komik juga mampu memotivasi siswa ketika mereka memperkenalkan
buku latihan bahasa Superman ke kelasnya. Mereka menemukan bahwa siswa memiliki
“ketertarikan yang tak biasa” dan, sebagaimana ditulis’ “mampu membuat siswa
menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam satu minggu menjadi satu
hari saja” (Sones, 1944).
Sones’ (1944) yang berkesimpulan bahwa kualitas gambar
komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran: Sones membagi empat ratus siswa
kelas enam sampai kelas Sembilan kedalam dua kelompok. Masing – masing kelompok
seimbang dalam pembagian kelas dan kecakapannya. Kelompok pertama disuguhi
pembelajaran cerita dengan menggunakan komik dan yang kedua hanya menggunakan
teks saja. Setelah itu, mereka dites untuk mengetahui isi dari pembelajaran
cerita itu. Setelah seminggu, prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks
saja sedang yang kedua diberikan komik. Kemudian kedua grup dites
lagi. Akhirnya, Sones (1944) berkesimpulan bahwa "pengaruh gambar
terlihat dalam hasil tes". Tes pertama menunujukkan bahwa kelompok pertama
mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Di tes kedua
kelompok kedua mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok
pertama.
Kelebihan komik masih banyak lagi antara lain Anda
tentu tahu poster alfabet yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Itu merupakan
salah satu contoh pemanfaatan gambar untuk memperkenalkan suatu konsep
tertentu, dalam hal ini alfabet. Masih ingat komik Doraemon? Karakter karya
Fujiko F. Fujio ini termasuk paling dicintai anak-anak. Beberapa tahun yang
lalu, komik Doraemon edisi belajar berhitung juga diterbitkan. Komik-komik
seperti ini tentu sangat bermanfaat dan menolong karena menghadirkan nuansa
belajar yang menyenangkan bersama tokoh kesayangan.
Komik juga membantu untuk membangkitkan minat baca
anak-anak. Jaya Suprana (dalam Sofwan 2007) mengaku kalau minat bacanya tumbuh
akibat membaca komik Mahabharata semasa kecilnya.Sejumlah komik menghadirkan
nilai-nilai moral yang penting dikenal oleh siapa saja. Sebut saja nilai
persahabatan, kerja keras, kebersamaan, kegigihan dan semangat pantang
menyerah.
2. Kekurangan Komik sebagai Media Pembelajaran
Salah satu kelemahan
komik adalah tidak semua orang bisa belajar efektif dengan gaya visual, karena
setiap orang mempunyai gaya belajar masing-masing. Oleh karena itu komik tidak
dapat selalu dijadikan media pembelajaran. Dengan kata lain media belajar harus menyesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa.
Komik juga dapat
membuat orang menjadi malas karena orang cenderung hanya ingin melihat gambar
yang menarik menurut mereka saja, tidak memahami materi secara utuh. Bahkan
enggan untuk membaca keseluruhan cerita sehingga daya serap siswa terhadap
materi rendah.
Terkadang komik yang
terjual di pasaran atau di toko-toko buku terdapat gaya bahasa yang kotor dan
terlalu khayal sehingga pesan atau materi yang disampaikan tidak mengenai
target sasaran dan terjadi kesalahan presepsi. Banyak aksi-aksi yang
menonjolkan kekerasan atau tingkah laku yang sinting dan sulit diterima oleh
akal sehat atau kurang logis, sehingga siswa hanya hanyut dengan cerita khayal
yang terdapat dalam komik tanpa ada kesan materi atau pesan yang disampaikan
tidak dapat dicerna oleh siswa.
Jarangnya komik yang
mengenai pembelajaran khususnya biologi, yang sering ditemui adalah banyak
komik yang hanya terdapat cerita-cerita cinta yang tidak bemanfaat untuk
kemajuan intelektualitas siswa. Banyak orang yang mengatakan bahwa komik
telah berperan dalam menciptakan kenakalan remaja. Yang lain percaya bahwa
komik meracuni minat baca, imajinasi, dan menyebabkan iritasi mata (Dorrell,
Curtis, & Rampal, 1995).
Adapun kekurangan komik
yang lainnya antara lain adalah Terlalu banyak mengonsumsi komik pada bisa
menumpulkan imajinasi pembaca. Perhatikanlah prosa, seperti novel atau cerpen
yang banyak menggambarkan wajah tokoh tertentu dengan kata-kata daripada
gambar. Pembaca diajak untuk membayangkan seperti apa wajah tokoh tersebut. Atau
ketika penulis menggambarkan latar tempat. Aspek-aspek inilah yang dalam komik
diterjemahkan dalam gambar dan membuat pembaca langsung menikmatinya, tanpa
harus membayangkan penggambaran tersebut lewat pikirannya. Mula-mula, imajinasi
hanya terbatas pada apa yang digambarkan. Namun akhirnya, imajinasi bisa
tumpul. Misalnya, hanya bisa membayangkan latar tempat sebagaimana digambarkan
pada komik atau hanya bisa menggambar tokoh-tokoh seperti yang digambarkan
komikus terkait.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Komik
adalah sebuah media yang menyampaikan cerita dengan visualisasi atau ilustrasi
gambar sedangkan media adalah suatu alat yang
berfungsi sebagai perantara untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan
oleh pendidik.
2.
Komik
sebagai media pembelajran yaitu alat bantu beruapa
media dalam bentuk cerita dengan visualisasi gambar yang digunakan sebagai
perantara untuk lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan
3.
Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan dan pengaruh komik
sebagai media pembelajaran biologi ternyata sangat membantu siswa untuk lebih
memudahkan memahami materi pembelajaran.
4.
Kelebihan
dari komik yaitu mudah untuk dipahami oleh semua umur sedangkan kekurangannya
masih sulit didapatkan khususnya untuk komik pembelajaran biologi.
B.
Saran
Dalam pembuatan media pembelajaran
diusahakan semenarik mungkin dan seinovatif mungkin karena hal ini akan lebih
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, karena media pembelajaran merupakan
salah satu unsur terpenting yang menentukan keberhasilan suatu proses belajar
mengajar. Pada saat mengajar jangan hanya terpaku kepada media pembelajarannya
saja akan tetapi alangkah lebih baiknya apabila dikolaborasikan dengan
menggunakan model pembelajaran agar proses belajar lebih menarik dan
menyenangkan.
Komik merupakan sarana yang inovatif
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Jatmiko,
Maridi, Joko Ariyanto. 2012.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) DISERTAI MEDIA KOMIK BIOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII-A
SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. pdf
Anonim. 2011. KOMIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. http://arjunabelajar.
blogspot.com/2011/03/komik-sebagai-media-pembelajaran.html (diakses pada tanggal 02 juni 2014 jam 21.54)
Anonim.
2009. PENGERTIAN KOMIK. http://sembaraang.blogspot.com/2009/11/pengertian-komik.html (diakses pada tanggal 02 juni 2014 jam 22.15)
Anonim. 2014. KOMIK.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komik (diakses pada tanggal 02 juni 2014 jam 23.00)
Anonim. 2013. PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN. http://seputarpendidikan003. blogspot.com/2013/ 06/pengertian-media-pembelajaran.html(diakses
pada tanggal 02 juni 2014 jam 22. 43)
Ary Nur
Wahyuningsih 2011. PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERGAMBAR MATERI SISTEM SARAF
UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R. Pdf
Fitria. 2010. KOMIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. http://rizcafitria.wordpress.com/2010/07/05/komik-sebagai-media-pembelajaran/ (diakses pada tanggal 02 juni 2014 jam 21.30)
Jinani. 2012. MEDIA
PEMBELAJARAN DENGAN KOMIK. http://jinanikhollidiyyah.blogspot.com/2012/05/media-pembelajaran-dengan-komik.html (diakses pada tanggal 02 juni 2014 jam 01.04)
RIWAYAT
HIDUP PENULIS
Nama bawaan lahir adalah Neneng Aida Maulidiyah lahir di Indramayu,
19 September 1992. Lebih tepatnya desa Bondan Blok Wideng Kecamatan
Sukagumiwang Kabupaten Indramayu. Sekarang sedang menempuh studi sarjana muda
(S1) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan tadris IPA BIOLOGI semester 6. Sebelumnya
pernah menempuh jenjang pendidikan MAN Buntet Pesantren Cirebon dan MTS NU
Putri 3 Buntet Pesantren. Sekolah dasarnya di MI PUI Wideng dan RA PUI Wideng.
Anak pertama dari empat bersaudara. Dilahirkan oleh orang tua yang
bernama ayah Ali Syarifuddin, S.Pd.i dan ibu Hayati.
Contoh Komik Sebagai Media Pembelajaran(produk)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SISTEM REPRODUKSI
Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu :Ipin Aripin, M.Pd
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UAS)

Disusun
oleh:
Neneng
Aida Maulidiyah
141116110037
Biologi.
A/ 6
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI
CIREBON
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I.
Identitas Sekolah :
SMA Negeri 4 Cirebon
II.
Identitas Mata Pelajaran :
Biologi
III.
Kelas/ Semester :
XI/ II
IV.
Materi Pokok :
Sistem Reproduksi pada Manusia
V.
Alokasi Waktu :
2 Minggu x 4 JP
VI.
Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi pada mahluk hidup
Indikator :
1.1.1.
Menjaga
kebersihan organ reproduksi sebagai bentuk rasa syukur terhadap kompleksitas
ciptaan tuhan.
2.1.Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
Indikator :
2.1.1.
Mampu menjawab pertanyaan yang telah
dibuat dengan teliti dan jujur.
2.1.2.
Mampu mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya dan bertanggung jawab
2.1.3.
Mampu menyampaikan pendapatnya
secara ilmiah dan kritis
3.12.Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
reproduksi dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Indikator
:
3.12.1
Menjelaskan
pengertian dari sistem reproduksi
3.12.2
Menyebutkan
organ-organ reproduksi yang terdapat pada manusia beserta fungsinya
3.12.3
Menjelaskan
proses dari setiap organ reproduksi
3.12.4
Menjelaskan
tentang proses fertilisasi dan perkembangan embrio
4.13.Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi
Indikator :
4.13.1.
Menjelaskan
fase perkembangan embrio dengan menggunakan charta
4.13.2.
Menggambarkan
bagaimana proses ekskresi dari sumber bahan (komik)
VII.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah guru menyampaikan materi Sistem Reproduksidengan
menggunakan metode pembelajaran komik, ceramah dan diskusi serta model picture
and picture dan talking stick, diharapkan siswa mampu:
1.
Memahami struktur dan fungsi sistem reproduksi pria
dan wanita.
2.
Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur.
3.
Menjelaskan proses ovulasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
4.
Menjelaskan proses menstruasi pada wanita.
5.
Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan.
6.
Mendeskripsikan alat kontrasepsi pada pria dan
wanita.
7.
Mendeskripsikan alasan pentingnya ASI bagi bayi.
8.
Mengidentifikasi penyebab terjadinya kelainan atau
penyakit yang terkait system reproduksi.
VIII.
Materi Pembelajaran :
Sistem Reproduksi pada Manusia
Reproduksi adalah kemampuan makhluk
hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.Bertuan untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Sistem
reproduksi manusia dibedakan atas system reproduksi pria dan wanita.Pria dan
wanita memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut meliputi ciri
kelamin primer dan cirri kelamin sekunder
Organ reproduksi pada pria dibedakan
menjadi dua, yaitu alat reproduksi yang tampak dari luar dan alat reproduksi
yang ada di bagian dalam tubuh dan tidak tampak dari luar.Alat reproduksi luar
yang dapat dilihat adalah penis dan buah zakar.Alat-alat ini terletak di
pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya
tersembunyi. Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada masa anak
laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan berhenti perkembangannya pada usia 20
tahun.
Dalam
testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus, tubulus
seminiferus ini disebut juga sebagai saluran penghasil sperma.Dinding sebelah
dalam dari tubulus seminiferus ini terdiri dari jaringan epithelium dan
jaringan ikat.
Proses
pembentukan sperma pada manusia dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut ini:
a.
Hormom Gonadotropin
b.
FSH ( folikel stimulating hormone)
c.
LH ( luteinizing hormone)
d.
Hormone Testosterone
Reproduksi
Wanitadan proses pembentukan ovum
Struktur Organ Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita bagian luar
disebut vulva yang
terdiri atas sepasang bibir kemaluan, yaitu
bibir luar (labia mayor), dan bibir dalam (labia minor), selanjutnya
ada klitoris (kelentit), lubang saluran
kencing, lubang saluran vagina, selaput dara (himen) dan kelenjar Bartholin.
Proses pembentukan ovum di dalam
ovarium disebut oogenesis. Ovarium mengalami pertumbuhan sejak fase
embrio hingga dewasa.Ovarium di dalam tubuh embrio mengandung sekitar 600.000
buah sel induk telur yang disebut oogonium.
Siklus menstruasi berkaitan dengan
pembentukan sel telur dan penebalan endometrium. Pada manusia, siklus
menstruasi rata-rata 28 hari, namun tidak semua orang mempunyai siklus yang
sama, ada yang masanya 21 hari, dan ada pula yang 30 hari. Siklus ini
dikendalikan oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium.
Fertilisasi adalah
suatu proses terjadinya peleburan antara sel telur dengan spermatozoa. Ketika
sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju
ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut
terjad hubungan seksual, maka spermatozoa dapat membuahi sel telur (ovum) dalam
saluran tuba fallopi tersebut.Spermatozoa akan bergerak dengan menggunakan
bagian ekornya.
Tahap-tahap pembelahan zigot
dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula,
selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya
di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim dengan
menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses
pengeboran ini dapat terjadi selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam
pada dinding rahim. Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi
setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.Pada saat ini, korpus iuteum
menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
rahim.Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen
dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi. Blastula meneruskan
pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian menjadi
embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim.
IX.
Metode Pembelajaran :
Edutainment, Ceramah dan diskusi
X.
Media Pembelajaran :
Infocus, PPT, stick, komik sains, charta
XI.
Sumber Belajar :
1.
Buku
Biologi: Pratiwi, D.A. dkk. 2012. Biologi. Erlangga: Jakarta
2.
LKS
3.
Komik
Sains
XII.
Langkah-Langkah
Pembelajaran :
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
1. Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa
2. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa
3. Guru mereview materi minggu lalu
4. Guru menampilkan video berupa motivasi kepada siswa
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang terkait dengan materi sistem
reproduksi pada manusia
|
1 x 10 menit
|
Inti
|
Eksplorasi
1. Pengetahuan awal siswa digali oleh guru dengan memberikan pertanyaan “apa yang kalian ketahui tentang fertilisasi?”
kalian tau asal mulanya kalian dapat terlahir?”
2. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
3. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan jawabannya
4. Siswa mendapat klarifikasi atas jawaban yang telah disampaikan oleh
guru
|
1 x 10 menit
|
Elaborasi
1. Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru melalui media PPT
berupa gambar yang
berkaitan dengan reproduksi dan fertilisasi
2. Siswa membentuk 8 kelompok, besar dengan masing-masing kelompok
berjumlah 5 orang
3. Tiap kelompok diberikan komik sains
4. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca komik tersebut
5. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil
bacaannya, dimana kelompok 1 dan 2 menjelaskan tentang pengertian reproduksi, 3 dan 4 fertilisasi, 5 dan 6 fase
pembentukan embrio 7 dan 8 tentang fase
menstruasi.
6. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang menyampaikan materi
lebih baik
7. Siswa menyimak materi tentang
reproduksi yang dilanjutkan guru
|
1 x 40 menit
|
|
Konfirmasi
1. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru apabila terdapat
materi yang kurang dipahami
2. Siswa mendapat jawaban dari guru atas pertanyaan yang diajukan
3. Siswa memperoleh materi melalui PPT yang disajikan oleh guru.
|
1 x 15 menit
|
|
Penutup
|
1. Guru mengevaluasi siswa dengan cara menggilirkan tongkat (stick) dengan
nyanyian “disini senang” oleh siswa.
2. Siswa yang mendapatkan tongkat saat nyanyian berhenti diberi
pertanyaan oleh guru
3. Siswa diberikan kesempatan menjawab pertanyaan tersebut.
4. Siswa mendapat penjelasan atau klasrifikasi dari guru apabila jawaban
yang disampaikan salah
5. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi yang diterima
6. Guru menambahkan kesimpulan dan memberi penguatan materi
7. Siswa diberi tugas oleh guru
8. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
|
1 x 15 menit
|
XIII.
Penilaian Hasil Belajar :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
Waktu penilaian
|
|
Tekhnik
|
Bentuk
|
|||
1
|
Kognitif
|
Non test
|
Jawaban singkat
|
Contoh
|
Test
|
Jawaban uraian
|
Terlampir
|
||
2
|
Afektif
|
Diskusi
|
||
Keberanian menyampaikan hasil bacaan
|
||||
Ketapatan waktu mengumpulkan tugas
|
||||
3
|
Psikomotor
|
Melakukan perobaan
|
||
Mendeskripsikan organ ginjal sebagai
organ ekskresi menggunakan charta
|
||||
Pedoman penilaian : Nilai maksimal = 100
Nilai
siswa =
X 10 = 
Skor penilaian dan rubrik
No
|
Uraian
|
Skor
|
1
|
Makna dan tata
bahasa benar
|
4
|
2
|
Makna benar dan
tata bahasa kurang tepat
|
3
|
3
|
Makna dan tata
bahasa kurang tepat
|
2
|
4
|
Makna dan tata
bahasa salah
|
1
|
5
|
Tidak menjawab
|
0
|
Cirebon,
Maret 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA 4 Cirebon Guru
Mata Pelajaran
Drs. Adnan Solehudin, M.Pd Rieni
Dian Alfionita, S.Pd. I
NIP: NIP:
Lampiran
A.
Test
Pilihan Ganda
1.
Saluran
telur pada system reproduksi wanita disebut….
a.
ovarium d. vulva
b.
oogonium e. uretra
c.
tuba
falopi
2.
Tempat
pematangan dan penyimpanan spermatozoa adalah….
a.
fase
diferensia d.kelenjar
prostat
b.
epididimis e. uretra
c.
vesikula
seminalis
3.
Lepasnya
sel telur dari folikel Graaf yang masak disebut….
a.
konjugasi d. fertilisasi
b.
manapouse e. ovulasi
c.
menstruasi
4.
Testis
pada janin tersimpan di dalam….
a.
rongga
tubuh d. skrotum dan
rongga perut
b.
rongga
perut e. skrotum dan
rongga tubuh
c.
skrotum
5.
Pada
manusia, fertilisasi terjadi di….
a.
ovarium d. vulva
b.
oogonium e. uretra
c.
tuba
falopi
6.
Hipofisis
sebagai kelenjar kelamin menghasilkan hormone….
a.
ovarium d. uterus dan ovarium
b.
ovidak e. uterus dan rongga
tubuh
c.
rongga
tubuh
7.
Hormon yang
meangsang ovulasi dan membentuk estrogen adalah…
a.
LH d. testosteron
b.
FSH e. testosterone
dan FSH
c.
LH dan FSH
8.
Di bawah
ini adalah nama-nama kelenjar kelamin khusus pada laki-laki, kecuali….
a.
kelenjar
cowper d.testis
b.
fesikula
seminalis e.prostat
c.
hipofisis
9.
Berikut
termasuk jenis penyakit menular (PSM), kecuali….
a.
AIDS d. gonorea
b.
sifilis e. trikomoniasis
c.
bisul
10. Pada saat ovulasi, ovarium mengeluarkan….
a.
ovum d. vulva
b.
sperma e. zigot
c.
ootid
A. Jawablah
pertanyaan berikut ini dengan singkat!
1.
kapan seorang
laki-laki dan perempuan masuk masa puberitas?
2.
mengapa
wanita yang masuk masa puberitas mengalami menstruasi?
4.
Apa yang
dimaksud kontrasepsi?
5.
Apa yang
dimaksud dengan PSM? tuliskan minimal 2 contoh!
B. Jawablah
pertanyaan berikut berdasarkan analisismu!
1.
Skema apa
yang terpapar dibawah ini, dan jelaskansetiap tahapan dariskema tersebut!
2.
Perhatikan
gambar dibawah ini!

a.
jelaskan
dengan kalimat singkat hubungan antara pertumbuhan ketebalan dinding
endometrium dengan kadar hormone!
b.
jelaskan
dengan kalimat singkat hubungan antara pertumbuhan ketebalan dinding
endometrium dengan kadar hormone estrogen!
c.
jelaskan
hubungan antara kadar FSH dengan perkembangan folikel dan peristiwa ovulasi.


0 Response to "MAKALAH KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN dan RPP SISTEM REPRODUKSI"
Posting Komentar